Abstrak Penelitian |
Latar Belakang: Thalasemia mayor merupakan kelainan genetik yang ditandai
dengan kebutuhan transfusi darah rutin seumur hidup. Terapi transfusi yang
berulang dapat menyebabkan kelebihan zat besi dalam tubuh, sehingga diperlukan
terapi kelasi besi untuk mencegah komplikasi organ akibat penumpukan zat besi.
Terdapat tiga jenis kelasi besi yang digunakan di Indonesia, yaitu deferoxamine
(DFO), deferiprone (DFP), dan deferasirox (DFX). Sedangkan, kelasi besi yang
digunakan di RSUD Banyumas antara lain Deferasirox, Deferiprone dan Ferriprox.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gembaran terapi kelasi besi di RSUD
Banyumas dengan menganalisis ketepatan pemberian terapi yang dilakukan di
RSUD Banyumas. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan membandingkan
efektivitas tiga kelasi besi yang digunakan di RSUD Banyumas dalam menurunkan
kadar ferritin serum pada pasien pediatri penderita thalasemia mayor di RSUD
Banyumas. Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional retrospektif
dengan pendekatan kuantitatif. Data diperoleh dari rekam medis pasien thalasemia
mayor berusia 2–18 tahun yang menjalani terapi kelasi besi di RSUD Banyumas
selama periode Maret 2023 hingga Maret 2025. Gambaran terapi kelasi besi dilihat
berdasarkan ketepatan indikasi, dosis dan rute pemberian. Efektivitas masing
masing jenis kelasi besi dianalisis berdasarkan penurunan kadar ferritin sebelum
dan sesudah terapi, kemudian dibandingkan menggunakan software SPSS dengan
uji Kruskal-Wallis. Hasil: Dari 96 pasien yang memenuhi kriteria inklusi,
ditemukan bahwa kelompok usia terbanyak adalah 6–12 tahun (45,83%) dan
mayoritas berjenis kelamin laki-laki (57,29%). Gambaran terapi kelasi besi di
RSUD Banyumas didapatkan bahwa ketepatan indikasi untuk pemberian ketiga
jenis obat yang diteliti menunjukkan 100% tepat indikasi. Hal serupa didapatkan
pada ketepatan rute pemberian untuk ketiga jenis obat menunjukkan 100% tepat
rute. Sedangkan untuk ketepatan dosis obat Deferasirox menunjukkan 100% tepat
dosis. Namun, untuk obat Deferiprone dan Ferriprox sirup didapatkan 68,75% tepat
dosis dan 31,25% menerima dosis kurang. Hasil analisis menunjukkan bahwa
deferasirox (DFX) memberikan penurunan kadar ferritin yang lebih signifikan
dibandingkan dengan Ferriprox sirup (p < 0,05). Kesimpulan: Deferasirox
merupakan jenis kelasi besi yang paling efektif dalam menurunkan kadar ferritin
serum pada pasien thalasemia mayor kelompok pediatri di RSUD Banyumas.
Namun, atas keterbatasan yang ada penelitian ini tidak bisa sepenuhnya dijadikan
sebagai acuan pemilihan pemberian terapi kelasi besi secara umum. |